Vision Divine – Destination Set To Nowhere (2012)
Preview and Information
Artist: Vision Divine
Album: Destination Set To Nowhere
Released: 2012
Style: Power Metal
* Fabio Lione - Vocals (Rhapsody of Fire, ex-Labyrinth (Ita), ex-Athena (Ita))
* Carlo Andrea Magnani (Olaf Thorsen) - Guitars (Skylark, ex-Labyrinth (Ita)
* Andrea Torricini - Bass (Vision Divine)
* Alessio Lucatti - Keyboards (Etherna (Ita), guest in Vexillum (Ita))
* Federico Puleri - Guitar (Essence(Ita), Seven Gates (Ita), guest in Vexillum (Ita))
* Alessandro Bissa - Drums (Silent Victory, Scream (Ita), Bad Faith)
Tracklist
CD1:
01 – S’ I Fosse Foco
02 – The Dream Maker
03 – Beyond The Sun And Far Away
04 – The Ark
05 – Mermaids From Their Moons
06 – The Lighthouse
07 – Message To Home
08 – The House Of The Angels
09 – The Sin Is You
10 – Here We Die
11 – Destination Set To Nowhere
CD2:
01 – New Eden
02 – Vision Divine
03 – Send Me An Angel
04 – Taste Of A Goodbye
05 – The Fallen Feather
06 – La Vita Fugge
07 – The Perfect Machine
08 – God Is Dead
09 – The 25th Hour
10 – Voices
11 – Gutter Ballet (Savatage Cover Version)
Sambil menunggu rilisan Rhapsody Of fire, alangkah baiknya mendengarkan album ini dulu. Sebuah perwujudan power metal yang sangat atmospheric saya katakan, dimana vocal Fabio Lione terdengar sangat apik, dipadu dengan permainan arpeggio ala Carlo Andrea Magnani yang sangat progresif, juga improvisasi keyboard Alessio Lucatti yang tak kalah dengan Alex Staropoli. Album ini bisa dikatakan kembalinya kekuatan Vision Divine, setelah di album sebelumnya (9 Degrees West Of The Moon) tampak kurang bersinar. Di album dobel ini, kisah tragedy dan fantasy masa depan berbaur menjadi satu, sehingga benar-benar layak dianggap sebagai Future Metal masa kini. Saya malah menganggap, album ini mirip seperti Narnia era Christian Liljegren yang powerful, namun dibawakan secara lebih progresif dengan alunan vocal khas Fabio Lione, sangat brillian!!
Tentu saja selalu ada kisah dibalik semua lagu konseptual seperti ini, dan hanya dengan melihat covernya pun, sebenarnya kita sudah bisa tahu. Fairy tale tentang kedatangan The Chosen One (Mesiah) yang akan membawa manusia-manusia yang terpilih dengan Bahtera (Ark), ke sebuah dunia damai bersama para Malaikat. Hampir mirip seperti Mitologi Nabi Nuh, Isa Al-Masih dan juga Al Mahdi, yang diolah sedemikian kreatif menjadi kisah fantasi masa depan ala metal. Utopia khas para Dreamers.
Ada banyak perenungan spiritual dan juga pelajaran moral di album ini, simak saja The Lighthouse, The Sin Is You, Here We Die dan juga God Is Dead. Silahkan cari liriknya di http://www.darklyrics.com/lyrics/visiondivine/destinationsettonowhere.html#2 untuk lebih jelasnya.
Sedangkan tentang musiknya sendiri, tak perlu bnayak diulas, karena Vision Divine memang salah satu kekuatan di genre Power Metal, yang sudah sangat fasih memainkan skill tingkat tinggi, juga perpaduan harmonisasi tiap instrument yang khas band Italia. Di beberapa lagu, sempat terdengar seperti Dream Theater, seperti di lagu Destination Set To Nowhere. Namun permainan keyboardnya jelas tidak serumit dan seaneh Jordan Rudess. Overall, album ini sangat bagus buat refresing. Musik yang tidak begitu menghentak namun penuh nada-nada apik yang melodius.
Album: Destination Set To Nowhere
Released: 2012
Style: Power Metal
* Fabio Lione - Vocals (Rhapsody of Fire, ex-Labyrinth (Ita), ex-Athena (Ita))
* Carlo Andrea Magnani (Olaf Thorsen) - Guitars (Skylark, ex-Labyrinth (Ita)
* Andrea Torricini - Bass (Vision Divine)
* Alessio Lucatti - Keyboards (Etherna (Ita), guest in Vexillum (Ita))
* Federico Puleri - Guitar (Essence(Ita), Seven Gates (Ita), guest in Vexillum (Ita))
* Alessandro Bissa - Drums (Silent Victory, Scream (Ita), Bad Faith)
Tracklist
CD1:
01 – S’ I Fosse Foco
02 – The Dream Maker
03 – Beyond The Sun And Far Away
04 – The Ark
05 – Mermaids From Their Moons
06 – The Lighthouse
07 – Message To Home
08 – The House Of The Angels
09 – The Sin Is You
10 – Here We Die
11 – Destination Set To Nowhere
CD2:
01 – New Eden
02 – Vision Divine
03 – Send Me An Angel
04 – Taste Of A Goodbye
05 – The Fallen Feather
06 – La Vita Fugge
07 – The Perfect Machine
08 – God Is Dead
09 – The 25th Hour
10 – Voices
11 – Gutter Ballet (Savatage Cover Version)
Sambil menunggu rilisan Rhapsody Of fire, alangkah baiknya mendengarkan album ini dulu. Sebuah perwujudan power metal yang sangat atmospheric saya katakan, dimana vocal Fabio Lione terdengar sangat apik, dipadu dengan permainan arpeggio ala Carlo Andrea Magnani yang sangat progresif, juga improvisasi keyboard Alessio Lucatti yang tak kalah dengan Alex Staropoli. Album ini bisa dikatakan kembalinya kekuatan Vision Divine, setelah di album sebelumnya (9 Degrees West Of The Moon) tampak kurang bersinar. Di album dobel ini, kisah tragedy dan fantasy masa depan berbaur menjadi satu, sehingga benar-benar layak dianggap sebagai Future Metal masa kini. Saya malah menganggap, album ini mirip seperti Narnia era Christian Liljegren yang powerful, namun dibawakan secara lebih progresif dengan alunan vocal khas Fabio Lione, sangat brillian!!
Tentu saja selalu ada kisah dibalik semua lagu konseptual seperti ini, dan hanya dengan melihat covernya pun, sebenarnya kita sudah bisa tahu. Fairy tale tentang kedatangan The Chosen One (Mesiah) yang akan membawa manusia-manusia yang terpilih dengan Bahtera (Ark), ke sebuah dunia damai bersama para Malaikat. Hampir mirip seperti Mitologi Nabi Nuh, Isa Al-Masih dan juga Al Mahdi, yang diolah sedemikian kreatif menjadi kisah fantasi masa depan ala metal. Utopia khas para Dreamers.
Ada banyak perenungan spiritual dan juga pelajaran moral di album ini, simak saja The Lighthouse, The Sin Is You, Here We Die dan juga God Is Dead. Silahkan cari liriknya di http://www.darklyrics.com/lyrics/visiondivine/destinationsettonowhere.html#2 untuk lebih jelasnya.
Sedangkan tentang musiknya sendiri, tak perlu bnayak diulas, karena Vision Divine memang salah satu kekuatan di genre Power Metal, yang sudah sangat fasih memainkan skill tingkat tinggi, juga perpaduan harmonisasi tiap instrument yang khas band Italia. Di beberapa lagu, sempat terdengar seperti Dream Theater, seperti di lagu Destination Set To Nowhere. Namun permainan keyboardnya jelas tidak serumit dan seaneh Jordan Rudess. Overall, album ini sangat bagus buat refresing. Musik yang tidak begitu menghentak namun penuh nada-nada apik yang melodius.
Show
0 Comments
prev
next