Snippet

Preview and Information

Judul : Robinson Crusoe
ISBN : 978-979-1227-03-2
Penulis : Daniel Defoe
Penerbit : Bentang Pustaka
Tanggal terbit : April - 2007
Jumlah Halaman : 386 + xii
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori : Petualangan
Text Bahasa : Indonesia

Sinopsis :
Robinson Crusoe, tokoh utama, adalah seorang yang lahir di keluarga kaya dan terpandang di London. Ayah dan kakeknya adalah pengusaha sukses. Robinson menolak kehidupan nyaman ini, ia menginginkan pergi melaut, berpetualang, berjuang, dan hidup penuh tantangan. Di luar perkiraannya, tak satu pun pelayaran yang nyaman dan mengasyikkan, laut adalah kehidupan yang super keras dan hanya "monster" yang tahan dengan kehidupan laut. Setelah kapalnya dihantam badai, ia berhasil tetap hidup. Ia berlanjut dengan menetap di Brazil dan sukses sebagai pengusaha perkebunan. Namun, godaan akan kekayaan yang lebih banyak membuatnya berlayar sekali lagi, menuju pantai-pantai Afrika untuk berdagang dengan orang sana: dagang hasil bumi dan budak. Kapalnya gagal tiba di Afrika karena badai, semua penumpang tewas kecuali dirinya.

Terdampar di sebuah pulau, Robinson harus hidup sendiri. Pahitnya takdir adalah pil yang harus ia telan, ia mengutuk jalan hidup ini, merenungkan masa lalunya hingga dosa apa yang telah ia perbuat hingga layak menerima jalan ini. Tapi, lama-kelamaan, ia mulai melihat sisi positif pada takdirnya. Di samping segala kesusahan yang ada, ia merasa bahwa banyak hal yang bisa dan harus ia syukuri.

Semakin matang pribadinya, semakin banyak pula hal yang bisa ia rayakan … Ia menjadikan dirinya sendiri semakin manusiawi, dengan belajar dari hewan-hewan, tanah, tanaman jagung, hujan, bahkan gempa bumi.

Catatan saya :
Apa yang tertulis pada cover bukunya, berikut komentar dan pujian positif tentang buku ini, benar-benar pas dan cocok untuk menggambarkan salah satu karya besar Abad-18 ini. Memang bahasa dalam buku ini sangatlah naratif (yang tidak disukai oleh sebagian pembaca indonesia), setidaknya sampai nyaris setengah dari buku ini, pembaca dihadapkan pada situasi batin dan pergolakan imajinatif tokoh Robinson Crusoe yang digambarkan sebagai orang biasa, yang hampir tidak mempunyai keahlian apa-apa, tapi mempunyai minat besar pada pelayaran dan petualangan. Bahkan ketika dia akhirnya berhasil menjadi pengusaha sukses di Brazil, nyatanya ia tetap berusaha mewujudkan egoismenya akan pelayaran.

Kisah yang paling mengharukan adalah ketika Robinson Crusoe terdampar di pulau, yang pada awalnya, merasa sangat kesepian dan perlahan-lahan membangun kepercayaan dirinya hingga bisa menaklukkan semua ketakutan dan kekhawatirannya. Mulai dari inisiatifnya membuat tempat tinggal (yang mirip benteng pertahanan), perlindungan bagi barang-barangnya, hingga bagaimana dia bisa membuat persediaan makanan sendiri.

Bagaimana dia meyakini semua kemalangan yang dialaminya sebagai tindakan takdir semata, hingga ketika akhirnya pandangan rohaninya terbuka, tatkala sendiri di pulau tak berpenghuni dan terkena sakit parah.

Penuturan kisah yang dramatis ini sangat 'njlimet' dan penuh detail, pesan moral yang tak biasa dan tersirat begitu banyak pelajaran hidup tentang keyakinan dan kerja keras.

Buku ini mengingatkan saya pada karya-karya romantis Prancis semacam 'Les Miserable'-nya Victor Hugo, tapi dalam kenyataannya, ini adalah karya sasra Inggris. Sebenarnya sudah lama saya tau tentang buku ini, tapi saya baru mendapatkannya menjelang awal Oktober 2011, bahkan di salah satu Toko Buku Loak, seharga Rp. 20,000,-, dengan keadaan masih bagus dan segel, hahaha...

Saya rasa, ini buku yag sangat bagus untuk pembaca yang menyukai kisah petualngan yang inspiratif, juga bagi penambah khazanah tentang karya sastra lama, juga sangat penting untuk dikoleksi, karena siapa tahu, suatu saat akan ada yang mau mebeli buku ini dengan harga tinggi... semoga!

Rating : 9/10

Tambahan :
Robinson Crusoe on Learn Library
Robinson Crusoe (pdf)


Preview and Information

Judul : Pangeran Pencuri - Herr Der Diebe
ISBN : 979-22-2008-9
Penulis : Cornelia Funke
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit : Maret - 2006
Jumlah Halaman : 420
Dimensi(L x P) : 145x210mm
Kategori : Remaja
Text Bahasa : Indonesia

Sinopsis :
Selamat datang di dunia ajaib kota Venezia di Italia, tempat kanal-kanal
tersembunyi dan gedung-gedung tua melindungi mereka yang tidak ingin ditemukan...

Prosper dan Bo anak yatim-piatu yang lari dari bibi dan paman mereka yang kejam. Kakak-beradik itu nekat pergi ke Venezia dan bertemu anak laki-laki misterius yang menjuluki dirinya Pangeran Pencuri.

Sang Pangeran Pencuri yang cerdas memimpin sekelompok anak jalanan yang biasa melakukan kejahatan kecil untuk menyambung hidup. Prosper dan Bo senang bergabung dengan keluarga baru yang penuh warna ini.

Petualangan mereka makin seru ketika mereka harus berhadapan dengan detektif penyayang kura-kura, pedagang barang antik yang penipu, dan fotografer pemilik barang antik yang dapat membuat orang jadi jauh lebih tua atau lebih muda dalam sekejab mata!

Menurut saya :
Ini adalah buku kedua Cornelia Funke yang saya baca setelah 'Drachenreiter' (yang sejak membacanya, saya langsung yakin bahwa Cornelia Funke termasuk salah 1 dari Penulis Cerita Anak Paling Berpengaruh Abad Ini', mengikuti jejak C.S. Lewis dan Enid Blyton.

Review ini sekaligus sebagia yang pertama di blog ini, yang dari dulu saya selalu berkeinginan membuat blog khusus yang berisi koleksi buku dan komik² saya.

Ok, berikut pendapat saya tentang buku ini;
Pangeran Pencuri menceritakan kisah petualangan Prosper dan Bo, yang lari dari Bibinya, Esther Hartlieb, dan terdampar di Venezia, kota air yang menakjubkan. Mereka kemudian bertemu dengan Scipio, Tawon, Mosca dan Riccio yang menjadi komplotan pencuri cilik. Selain itu ada juga Victor Getz, detektif yang disewa Esther Hartlieb untuk mencari Prosper dan Bo, tapi di tengah buku diceritakan, detektif itu malah menjadi teman keduanya dan membantu Prosper dan Bo meloloskan diri dari Bibinya. Petualangan seru pun berkembang menjadi jalinan persahabatan antar anak² itu, yang belakangan diketahui bahwa Scipio, yang mengaku dirinya Pangeran Pencuri, ternyata adalah anak seorang kaya, Dotter Massimo, yang bosan dengan kehidupan mewahnya, dan berlagak menjadi pencuri ulung, padahal sebenarnya, semua barang hasil curiannya diambil dari rumahnya sendiri. Hal ini sempat membuat persahabatan antara anak² itu mengalami keretakan, tapi kemudian ketika ada tawaran dari Sang Conte yang misterius, maka petualangan pun berkembang menjadi kisah yang ajaib, yang melibatkan 'Komidi Putar' yang bisa membuat orang yang menaikinya berubah menjadi lebih tua atau lebih muda.

Buku ini sangat bagus dan ringan dibaca, meskipun berukuran tebal (417+2 halaman peta Venezia). Cornelia Funke sanggup menghadirkan detil kota Venezia dengan sangat apik dan eksotik, berikut kanal² dan gang² sepi yang misterius. Beberapa monumen juga digambarkan dalam kisah ini (patung Cagalibri, si Gila Buku di Campo Morosini ternyata memang ada aslinya... hah), juga kebiasaan orang Venezia. Karakter tokoh-tokohnya beraneka warna mulai Scipio yang ngebos, Prosper yang cerdik, Bo yang polos, Tawon yang ceria namun menutupi jati dirinya, Barbarossa yang tamak, dan Victor si detektif yang sering sial. Adegan demi adegan dalam buku yang sarat petualangan ini bergulir dengan mulus dan ilustrasi-ilustrasi karya penulis yang menghiasi halaman-halaman buku menjadi nilai tambah novel anak yang dapat dinikmati segala usia ini.
imagebam.com
Melalui buku ini pembaca akan diajak menikmati serunya berpetualang bersama Pangeran Pencuri dalam menjalankan misinya. Di buku ini Cornelia Funke juga mengungkap apa yang ada dalam benak seorang anak-anak yang kadang menginginkan dirinya cepat untuk menjadi dewasa karena tidak ingin dirinya hidup dalam aturan-aturan yang menjemukan yang dibuat oleh orang dewasa. Kisah ini juga menggambarkan arti persahabatan dan bagaimana anak-anak dapat bertanggung jawab, saling menyayangi satu sama lainnya, juga sayang pada binatang (begitu banyaknya kalimat yang menggambarkan tentang Scipio yang mencemaskan kucing²nya, Bo yang selalu bermain dengan kucing dan Victor yang selalu khawatir dengan kesehatan sepasang kura² di kantornya...)

Pesan bagi para orang tua melalui cerita ini adalah agar membebaskan anak-anak mereka menjadi dirinya sendiri. Seorang anak adalah sesosok pribadi lain. Biarkan mereka tumbuh berkembang membentuk kepribadian sendiri.

Yaa... dan akhirnya saya akan mengutip sajak yang ada di halaman 7 buku ini :

Orang dewasa tidak ingat lagi, bagaimana rasanya, menjadi anak-anak.
Walaupun mereka mengaku begitu.

Mereka tidak tahu lagi. Percayalah padaku.

Mereka sudah lupa semuanya.

Betapa dunia dahulu berkesan lebih besar bagi mereka.

Betapa repotnya memanjat ke kursi.

Bagaimana rasanya kalau harus selalu menengadah?

Lupa.

Mereka tidak tahu lagi.
Kau pun akan melupakannya.

Kadang-kadang orang dewasa bercerita, betapa indahnya ketika mereka masih anak-anak.
Mereka bahkan bermimpi menjadi anak-anak lagi.
Tetapi apa yang mereka mimpikan ketika masih anak-anak?

Tahukah kau?

Aku rasa, mereka bermimpi ingin cepat-cepat dewasa.

Rating :
8/10